Yaah.. Balik Lagi ke Hobi Yang Telah Lama Terlupakan
Semua akan kembali ke awal.
Mungkin banyak dari kalian yang mengenal blog ini (atau bahkan saya sendiri) sebagai blog yang membahas tentang tips & trik seputaran Android dan smartphone pada umumnya..
Atau bagi kolega di dunia pariwisata, saya dikenal sebagai seorang Front Desk Agent, dan Supervisor yang suka ngeluh..
Tapi jauh sebelum saya terjun di bidang-bidang tersebut, sebetulnya saya sudah lebih dahulu ketemu dan di empu oleh dunia Multimedia.
Ibarat anak yang dilahirkan ibunya, saya bisa aja main-main jauh,
Tapi pasti balik lagi pulang kan..
Dan itulah yang saya alami.
Itulah hidup..
Apa yang Saya Mau VS Apa yang Dunia Mau
Setelah sekian lama bersembunyi dari dunia multimedia, "rindu" mungkin satu-satunya kata yang ada di benak saya saat itu.
Rindu akan ide-ide yang di yang digali habis-habisan tentang alur cerita, konflik, resolusi, dan cara menyampaikan ide melalui media audio-visual.
Dan itu dilakukan hampir setiap hari, dulunya.
Betul sekali, dulu saya suka yang namanya bikin video dan menyampaikan ide melalui media audio-visual
Dan saya terkenal sangat strict sekali dalam proses ini, terutama bagi mereka rekanan sekelas saya di masa sekolahan dulu.
Bahkan banyak pula orang yang menilai saya terlalu perfeksionis, dan malah menjadi dendam karena tingkah saya.
Bah..
Tapi...
Setelah lulus dari SMK jurusan Multimedia, tiba-tiba saya membuat keputusan untuk ubah haluan ke dunia pariwisata melalui sebuah jurusan kuliah yang menurut saya "tidak menjurus ke sebuah bidang" sama sekali.
Sastra Inggris..
Ada sebuah idealisme yang saya coba kubur dalam-dalam
Karena kalau tidak, mungkin saya tidak punya yang namanya uang sekarang..
Ini dikarenakan banyaknya ketidak-sesuaian antara ekspektasi dan realita yang terjadi
Ya, bisa dibilang sebuah pelarian yang kali aja bisa membuka peluang baru.
Kali aja bisa sukses, kan...??
Tapi sialnya, dengan masuk Sastra Inggris, jiwa idealisme yang tadinya coba dikubur, malah makin bergejolak,
Karena masuk sastra inggris ternyata tidak diajari ngomong bahasa inggris supaya lancar..
Melainkan, saya lebih sering menganalisa karya sastra berbahasa inggris (English Literature), dan fenomena kebahasaan lainya (Linguistik) termasuk Semiotic, yang sangat erat dengan dunia desain visual..
Dan di dalam analisis sastra, disamping bertemu dengan karya-karya hebat yang belum pernah saya lihat sebelumnya, saya juga belajar tentang alat-alat atau tools yang digunakan para author dalam.., apa ya ?
Mungkin eksplorasi dalam menyampaikan ide melalui media yang ada.
Seperti salah satunya yang bernama Literary Devices, dan didalamnya ada teknik favorit saya; Symbolism
Ini malah seperti masuk kelas film tanpa sengaja.
Luar biasa..
Betul saja, dipertengahan semester 4 saya diminta untuk mendirect sebuah video clipt dari band teman sekolah dulu, dan langsung saja saya terima.
Inikah yang namanya takdir?
Tapi peduli apalah, saya masih acuh dan tetap pada pendirian untuk masuk ke pariwisata.
Sampai terhitung awal tahun 2021, empat tahun lamanya saya menekuni bidang pariwisata ini.
2021 juga menandakan sudah setahun lamanya pandemi sialan ini mewabah.
Ini seperti alam yang meminta saya untuk berpikir kembali.
Dan momennya memang tepat.
Ada sebuah kontes film pendek yang diadakan oleh Yamaha Music Indonesia, bertajuk "How Music Change Your Life"
Tanpa pikir panjang, saya putuskan untuk coba terlibat.
Dan ini hasilnya
Satu lagi, hasil kolaborasi dengan youtuber yang sedang naik daun (secara harfiah memang suka menunggangi daun diatas motor untuk pakan ternak) Chandra Shakti TV
Plong.
Itulah yang saya rasakan sekarang.
Seperti menahan hajat sekian lamanya, yang akhirnya kini terlampiaskan.
Ekstrim ??
Memang iya,
Itulah hidup.
tulisan cerdas
ReplyDelete