Inilah Kenapa Apple M1 Bakal Memulai Era Baru Di Dunia Komputer Desktop
Baru-baru ini banyak orang membicarakan perceraian Apple dan Intel dengan munculnya chip silikon besutan Apple bernama M1
Chip ini digadang-gadang merupakan gebrakan besar di dunia komputer desktop saat ini.
Segala kelebihannya dibanding kompetitor, bahkan mantan partnernya (intel), diumumkan dengan lantang, melalui WWDC 2020
Tapi kenapa repot-repot, Apple ??
Lambatnya Intel Dalam Berinovasi
Setelah sekian lama menjadi penguasa pasar dalam dunia microprocessor, Intel sepertinya terlalu PD akan posisinya selama ini.
Ya, gimana enggak sih, sudah kurang lebih 30 tahun mendominasi pangsa pasar CPU, siapa yang tidak ngembang kepalanya, coba..
Tapi dalam masa-masa jayanya tersebut, bisa dibilang inovasi yang dilakukan Intel malah kian melambat.
Ya, dari awal core2duo yang saya miliki di tahun 2008, sampai rilisnya i9 sekarang, kesannya intel masih gitu-gitu aja..
Ga ada yang Wow, gitu
Hal ini juga sempat dikeluhkan Apple ternyata.
Dan saya yakin banyak produsen lain mengeluhkan hal yang sama.
Walaupun banyak kritik yang masuk nih dalam masa perlambatan inovasi itu, anehnya dari Intel belum ada respon serius untuk menanggapi hal-hal tersebut.
Mungkin karena mereka masih terbuai dengan kesuksesannya selama ini.
Nah, setelah posisinya digoyang AMD dengan processor Ryzennya sejak tahun 2018, mereka masih aja dengan sikapnya yang sok cool gitu
Hingga kini Intel mendapatkan pukulan telak setelah diceraikan dan dibanding-bandingkan oleh mantannya partnernya sendiri
Baru deh mereka kebakaran jenggot.
Sampai-sampai akhirnya Intel ganti CEO di bulan Februari 2021 kemarin.
Dan tau apa yang mereka lakukan setelah tau hal tersebut ?
Bikin iklan ngejek Apple.
Briliant!
M1: transisi Apple untuk sebuah ekosistem yang solid
Sebetulnya gerak-gerik Apple untuk beralih ke ARM bisa ketebak tujuannya.
Yaitu disamping untuk membuat chip yang dapat dikontrol penuh pengembangannya supaya sesuai dengan visi perusahaan, hal ini juga bertujuan untuk membuat suatu ekosistem yang unified, dengan penggunaan arsitektur yang sama disemua perangkatnya.
Nantinya, semua aplikasi yang ada di iPhone dan iPad, akan dapat dijalankan di MacOS.
Ini berkat arsitektur ARM yang sama yang digunakan di semua perangkat Apple tadi.
Bukan konsep yang baru memang..
Dulu di tahun 2016, ketika Google diam-diam mengembangkan OS baru bernama Fuchsia, konsep ini sudah terdengar, walau bukan merupakan statement resmi dari Google itu sendiri.
Tapi apakah Fuchsia dan Chip M1 itu pendekatannya sama ?
Tentu tidak.
Ketika Google masih berkutat di software, Apple sudah berani bermain hardware dan menantang pemain lama di bidang tersebut.
Bahkan tak tanggung-tanggung, menggunakan teknologi fabrikasi terbaru, 5nm.
Seperti apa yang mereka selalu katakan, mereka berani menantang status quo.
Dan ini, percaya atau tidak, membuka segala kemungkinan yang tidak terbatas!
Permulaan Era Baru
Dengan diluncurkannya M1, Apple mencoreng wajah Intel, yang kerjaan utamanya ya,.. membuat mikroprosesor
Seolah Apple sedang berkata kepada Intel "Eh, ngapain aja lu selama ini ? Gak becus!"
Tapi ternyata kesialan intel tidak sampai disitu.
Setelah melihat kedigjayaan Apple saat merilis M1, Nvidia ngikut dengan memulai project CPU berbasis ARM bernama Grace.
Apple telah membuktikan bahwa ARM mampu menyaingi performa X86 yang mendominasi pasar selama ini.
Dengan begini, semua pemain seperti Samsung, AMD, dan produsen lainnya mungkin akan mengikuti jejak yang sama.
Percaya atau tidak, bakal ada gebrakan besar lainnya dalam beberapa tahun kedepan!
Dan ini bakal menjadi persaingan pasar yang lebih kompetitif, yang akan mendorong inovasi komputer desktop lebih jauh lagi!
0 komentar:
Post a Comment