Review Krita di Android, Pengalaman Gambar Ala PC langsung dari TAB Android
Ada banyak pilihan aplikasi gambar (painting) yang ada pada perangkat Android.
Dan banyak pula yang memiliki rating bagus di Play Store.
Tak terkecuali aplikasi gambar model desktop yang akan kita bicarakan ini
Namanya Krita gess..
Sekilas tentang Krita
Bagi kalian yang sudah lama berkecimpung di dunia digital art, mungkin sudah tidak asing lagi yang namanya Krita.
Baik menggambar karikatur, anime, atau illustrasi digital lalinnya, minimal kalian pernah dengar nama program ini.
Krita android Artwork by : Tyson Tan |
Krita ini merupakan software lukis digital yang sangat terkenal di desktop/PC.
Bahkan kepopuleran perangkat lunak ini sampai menyaingi Photoshop lho..
Tidak tanggung-tanggung Krita juga dianugrahi penghargaan sebagai The Best Free Painting Software di tahun 2019 oleh Techradar.
Melihat kesuksesannya di PC, ternyata sekarang Krita melebarkan sayap dengan merilis project porting yang dirilis di Play Store oleh developer Stiching Krita Foundation
Walau masih tahap Early Access, tapi aplikasi ini cukup solid dipasang di Tab Android (tidak termasuk HP Android)
Fitur Krita Android
Dalam dokumentasi resminya, sang developer mengatakan bahwa Krita Android memiliki fitur yang sama dengan yang dimiliki pada versi desktopnya.
Ya ini merupakan kabar yang bisa dibilang menyenangkan, tapi juga sedikit mengecewakan.
Senangnya kalau kini kita punya aplikasi kelas profesional yang ada di Android
Sedihnya ya ketika tau kalau ternyata aplikasi ini tidak teroptimisasi dengan antarmuka layar sentuh tablet Android, sehingga kita perlu menambah peripheral lain untuk dapat bekerja secara maksimal, seperti desktop pada umumnya.
Keyboard eksternal contohnya
Mengapa demikian ? mari kita lihat dulu fitur-fitur unggulan aplikasi ini yang membedakannya dengan aplikasi gambar lainnya di Android..
Dari segi tampilan
Jika kalian memperhatikan antarmuka dari aplikasi ini, pasti kalian akan langsung teringat dengan program komputer.
Ya program yang iconnya kecil-kecil dan banyak itu..
Window-window yang ter-dock dalam sebuah workspace di Krita ini, seperti menyajikan semua hal, bahkan sampai yang terkecil, yang kita perlukan dalam melukis digital
tampilan workspace Big_Paint default |
Untuk aplikasi profesional gratisan (dan tanpa iklan), secara pribadi
saya sangat menyukai antarmuka Krita Android yang memungkinkan untuk di setel
ulang sesuai keinginan.
Jendela-jendela yang bisa di un-dock dan diatur sedemikian rupa memungkinkan kita untuk dapat membuat aplikasi ini berjalan seefisien mungkin.
Contohnya saja menghilangkan beberapa window yang tidak dibutuhkan, karena ukuran layar Tab yang terbatas.
Saya pribadi merupakan orang yang banyak bekerja menggunakan layer, sehingga saya lebih senang kalau window layer diperbesar, walau harus menghilangkan window brush preset.
Toh juga brush preset dapat dipilih melalui pop-up pallete (yang saya set dengan shortcut "esc" pada keyboard)
pemberian spasi lebih ke layer management dan fungsi pop-up pallete untuk pilihan brush |
Dan untungnya, workspace modifikasi kita dapat disimpan, sehingga tidak ter-reset ketika kita memulai ulang Krita .
Namun, karena tampilan yang diadaptasi langsung dari desktop, sepertinya touch interface menggunakan jari sangat sulit dilakukan.
Inilah mengapa sepertinya Krita hanya akan bisa digunakan dengan baik di Tab Android ber-stylus, atau dengan tambahan graphic tablet
Dan sampai saya menulis ini, masih belum ada fitur yang sangat memudahkan kita pengguna tablet dalam menjangkau tool-tool dan konfigurasi secara cepat tanpa harus mencari-carinya lagi di toolbox, selain menggunakan shortcut keyboard.
Yang mana mengarahkan kita pada fitur selanjutnya..
Kustomisasi penuh keyboard shortcut
Nah, sudah paham kan kenapa kita mesti menambahkan keyboard pada Tab kita ?
Sebetulnya ini bukanlah sebuah kelemahan dari aplikasi Krita ini, melainkan adalah sebuah fitur yang disediakan untuk menunjang pekerjaan kita supaya bisa menjadi lebih cepat lagi.
Dan untungnya, kita tidak perlu banyak menghapal shortcut baru dalam aplikasi ini, karena ternyata shortcutnya itu hightly customizable, alias bisa kita buat sendiri.
Satu hal lagi yang sangat mengejutkan saya adalah adanya preset shortcut Photoshop, untuk mempercepat setelan shortcut, khusus bagi mereka yang terbiasa bekerja menggunakan Photoshop!
Time is money, bro!
Fungsi
Nah, sekedar info nih, selain fokus utamanya di bidang digital painting raster, ternyata Krita juga support terhadap Vector dan animasi frame by frame.
Dan fitur-fitur tersebut juga ternyata ikut disematkan di versi Androidnya!
Agak bikin kaget sih, karena saya kira Krita ini hanya untuk gambar raster saja.
Dengan Vector tool, kita dapat membuat logo dan vector art, seperti halnya Adobe Illustrator ataupun CorelDraw di PC.
Untuk fitur animasi frame by frame, saya pribadi sudah sempat mencobanya
Saya suka model timeline yang mirip Flash atau Animate itu, karena memberi banyak kontrol dan navigasi timeline.
Dan saya rasa fitur animasi ini cukup smooth dan oke, walau bagi saya bisa ditingkatkan lagi di bagian sound ketika scrubbing timeline.
Wah, jadi semakin mantap saja Tab Android kini!
Tapi ada satu hal yang sebetulnya agak mengganggu saya..
Kenapa ya, dengan kemampuan yang sebegitu kerennya Krita ternyata tidak mendukung manipulasi foto seperti Photoshop ?
Padahal kalau bisa kan keren abis..
Tapi tidak apa lah, kan ada Photopea.com
Performa
Bagi kalian yang baru akan mencoba aplikasi ini, kalian akan terkaget-kaget dengan performa dari si Krita Android ini.
Dukungan OpenGL canvas membuat proses lukis menjadi lebih smooth, dan tidak lag ketika menggeser kanvas atau ketika zooming in/out.
Begitu juga ketika kita menggoreskan brush...
Pokoknya mulus aja gitu..
Cuman ya sayangnya ketika kita set canvas dengan resolusi tinggi (dengan kerapatan diatas 200 dpi), dan membuat goresan dengan brush size yang besar juga, lag akan mulai terasa..
Tapi saya rasa itu lebih ke keterbatasan kemampuan perangkat Tab Android kita ya..
Dan walau begitu, kita tetap dapat membuat gambar yang menakjubkan lho, karena goresan brush yang oversize bakal jarang banget dilakukan..
Kecuali kalian pro (atau gila) dan emang sengaja gores brush sebesar kanvas dalam sekali gores
Untuk overall performa dua jempol deh..
Masa Depan Tablet Android sepertinya akan semakin cemerlang saja seiring munculnya aplikasi-aplikasi profesional yang mendukung produktifitas penggunanya..
Ini bukan sekedar omong kosong belaka, sudah mencobanya
Mungkin kalian sudah tau kalau saya sebulan belakangan ini baru mulai belajar digital art.
Dan bukan program komputer yang pertama kali saya gunakan untuk latihan, melainkan Tab Android Samsung S6 Lite milik saya.
Hasilnya ? cukup memuaskan..
Bahkan ada saja yang memuji hasi lukis saya di TAB S6 Lite ini
Nah, jika kalian memiliki Tab Android dan tertarik di dunia digital art, kalian bisa coba nih aplikasi..
Emang agak mengintimidasi di awal, karena interfacenya yang agak ribet..
Tapi seiring berjalannya waktu, kalian pasti akan familiar.
Tutorial gambar banyak ada di youtube..
Saya aja bisa, kalian pasti bisa juga..
0 komentar:
Post a Comment